Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Kepala Karena PPOK?

Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Kepala Karena PPOK?
Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Kepala Karena PPOK? Sebenarnya banyak sakit kepala yang terjadi karena masalah kesehatan lain. Masalah kesehatan yang menjadi gangguan utama pada kondisi kesehatan seseorang. Sakit kepala seperti ini, disebut dengan sakit kepala sekunder. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dapat menyebabkan sakit kepala sekunder. Jika Anda menderita PPOK, menentukan penyebabnya dapat membantu mengatasi sakit kepala karena PPOK atau bukan adalah hal yang penting karena adanya potensi komplikasi yang mengancam nyawa.

Sakit kepala karena PPOK, bagaimana bisa terjadi?

PPOK adalah penyakit yang menyerang organ paru-paru. Penyakit ini muncul karena akibat sekumpulan kondisi yang menyebabkan gangguan pernapasan. Oleh karena penyakit ini menyerang paru-paru, hal ini menyebabkan organ vital pernapasan ini mengalami kesulitan dalam mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida.
Ketika darah tidak mendapatkan cukup oksigen, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah agar organ lain tetap mendapatkan oksigen, yang akan menyebabkan melambatnya fungsi jaringan. Kondisi di mana kurangnya jaringan tubuh terhadap asupan oksigen disebabkan dikenal dengan hipoksia.
Sementara itu, ketika jaringan kekurangan oksigen, tubuh Anda juga akan mengembangkan suatu kondisi yang disebut dengan hiperkapnia. Hiperkapnia adalah kondisi di mana tubuh Anda menyimpan terlalu banyak karbondioksida. Kedua hal itu diakibatkan menurunnya fungsi paru pada orang dengan PPOK sehingga mengalami kesulitan dalam menangkap oksigen dan melepaskan karbondioksida.
Sakit kepala karena PPOK bisa terjadi akibat kekurangan oksigen yang dikombinasikan dengan berlimpahnya kadar karbondioksida di dalam tubuh. Sakit kepala karena PPOK bisa terjadi di pagi hari saat bangun tidur akibat terlalu banyak karbondioksida dalam darah. Menurut American Thoracic Society, ketika Anda memiliki PPOK dan bangun dalam keadaan sakit kepala, Anda mungkin saja mengembangkan risiko terkena sleep apnea.

Gejala sakit kepala karena PPOK

Oleh sebab sakit kepala merupakan gangguan yang umum, Anda mungkin akan mengalami kesulitan untuk membedakan antara sakit kepala karena PPOK atau bukan. Umumnya, sakit kepala yang terjadi bisa bervariasi kondisinya.
Biasanya, sakit kepala karena PPOK terjadi di pagi hari. Anda juga bisa mengalami gangguan pernapasan lain saat bangun tidur dan kekurangan oksigen.
Tetapi, karena sakit kepala adalah kondisi yang juga umum terjadi akibat kondisi kurang tidur, bisa jadi Anda keliru mengartikan sakit yang Anda rasakan, sekalipun Anda mengalami gangguan tidur karena PPOK yang Anda derita. Itu sebabnya penting mengetahui gejala lain yang menyertai untuk memastikan gelaka sakit kepala karena PPOK.
Jika Anda mengalami beberapa gejala lainnya berikut ini, kemungkinan sakit kepala yang Anda alami disebabkan oleh PPOK. Gejala tersebut meliputi:
  • nyeri dada
  • mengi
  • sesak napas ekstrem
  • tersedak saat bangun tidur
  • napas cepat
Gejala lain bisa timbul akibat hipoksia, yang juga bisa terjadi pada saat yang sama dengan sakit kepala PPOK. Ini termasuk peningkatan denyut jantung dan kenaikan tekanan darah. Anda juga bisa mengalami bintik-bintik kulit berwarna merah atau ungu akibat kekurangan oksigen.

Bagaimana cara mengatasi sakit kepala karena PPOK?

Mengatasi rasa sakit adalah tujuan utama dalam pengobatan banyak jenis sakit kepala. Berhubung sakit kepala PPOK berkaitan dengan hipoksia, tindakan pertama untuk mengatasi sakit kepala karena PPOK yang harus dilakukan adalah meningkatkan asupan oksigen Anda. Hal ini dapat dicapai melalui terapi oksigen.
Pengobatan ini membutuhkan resep dokter. Terapi oksigen paling sering dilakukan dengan menggunakan tabung oksigen. Oksigen dari tabung itu kemudian akan dihantarkan melalui selang hidung, masker wajah, atau selang yang dipasang ke dalam batang tenggorok (trakea). Setelah mendapatkan asupan oksigen yang cukup, gejala sakit kepala yang Anda rasakan seharusnya akan berangsur-angsur menghilang.
Beberapa penderita PPOK juga mengalami sleep apnea. Kondisi ini harus segera diobati. Kondisi sleep apnea ditandai dengan terjadinya napas yang sangat pendek atau bahkan berhenti sama sekali saat Anda tidur. Jika dibiarkan, kondisi ini akan menyebabkan hipoksia dan sakit kepala sebagai akibatnya.
Salah satu cara mengobati sleep apnea adalah dengan menggunakan sebuah sistem yang disebut dengan continuous positive airway pressure (CPAP). CPAP membantu menjaga saluran napas tetap terbuka sehingga asupan oksigen diharapkan bisa masuk dengan baik.
Mengatasi sakit kepala karena PPOK (atau karena sebab apa pun) juga bisa meningkatkan kualitas hidup. Jika Anda mengalami sakit kepala PPOK yang cukup rutin, mungkin ini saatnya berkonsultasi kepada dokter Anda mengenai pendekatan pengobatan terbaik untuk mengatasi rasa nyeri. Namun, yang harus diperhatikan, terlalu sering menggunakan obat-obatan pereda nyeri yang dijual bebas bisa membuat tubuh menjadi kebal terhadap efeknya. Bahkan, NINDS menganjurkan untuk tidak menggunakan obat pereda nyeri lebih dari dua kali dalam seminggu untuk alasan ini.
Metode lain yang mungkin dapat membantu dalam meredakan nyeri sakit kepala meliputi:
  • latihan pernapasan (seperti yang terdapat dalam meditasi dan yoga)
  • meminum teh peppermint
  • tidur lebih banyak
  • berolahraga secara teratur
  • menghindari pemicu PPOK, seperti asap rokok, bahan kimia, dan debu
Mengatasi sakit kepala karena PPOK lebih rumit daripada sekadar menggunakan obat bebas pereda nyeri. Seperti halnya dengan jenis sakit kepala sekunder lainnya, nyeri yang Anda alami akan semakin jarang terjadi jika penyebab utamanya diobati.
Mengobati PPOK bisa menjadi suatu tantangan, terutama karena kondisi ini tidak dapat disembuhkan. Tujuan yang utama adalah untuk memperbaiki fungsi paru. Ini tidak hanya akan membantu Anda lebih mudah bernapas, tetapi juga dapat mengurangi gejala dan komplikasi—termasuk sakit kepala—yang Anda alami.
Selain itu, penting untuk mempertimbangkan penyebab lain dari sakit kepala. Hanya karena Anda menderita PPOK bukan berarti sakit kepala yang Anda alami pasti berkaitan dengan PPOK. Jika Anda tidak yakin apakah PPOK yang menjadi penyebabnya, periksakan sakit kepala Anda ke dokter.

Comments

Popular posts from this blog

Kemendikbud Libatkan Veteran Dalam Program Penguatan Pendidikan Karakter

Mitos Atau Fakta Jika Rutin Konsumsi Teh Hijau Bikin Awet Muda?